~KEJUJURAN DALAM PERHUBUNGAN~
Dengan nama Allah,selawat dan salam buat
junjungan nabi khatimul anbia, Muhammad s.a.w. dan para isterinya,anak-anak,dan
seluruh keturunan zuriat dan sahabat2 baginda,mudah-mudahan kita menjadi
sebahagian dari mereka yang soleh disisi Allah swt.
Lumrah kehidupan,kita diciptakan
oleh Allah swt sebagai seorang manusiawi yang mengenal ukhrawi ini, semuanya
terikat dengan perhubungan, tidak kira apa jua bentuk perhubungan yang mengeratkan
ukhwah serta membina satu perasaan kasih dan cinta itu,amat dituntut didalam
agama.setiap mereka yang bergelar muslim itu bersaudara,sebagaimana didalam
fiman Allah swt:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada
Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
(Surah al-Hujuraat 49:10)
Ayat diatas jelas membicarakan tentang setiap
mereka yang bergelar muslim itu adalah bersaudara, dari sudut adatnya, bila
disebut sahaja saudara,tidak lain dan tidak bukan,saudara itu orang dekat atau
hampir dengan kita,demikianlah perumpamaan allah swt tentang hubungan seseorang
muslim itu terhadap seorang muslim yang lain, ramai yang mampu
bersaudara,tetapi, berapa ramaikah diantara kita ini mampu melahirkan satu
perasaan kasih dan cinta terhadap saudara kita? ternyata ramai yang gagal
melahirkan rasa kasih terhadap saudaranya,sedangkan sabdaan nabi muhammad SAW,
jelas menyatakan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لا يؤمن أحدكم حتى يحب
لأخيه ما يجب لنفسه "
(رواه البخارى)
Maksudnya:
“Tidak beriman (sempurna) seseorang kamu, sehingga dia
mengasihi saudaranya sepertimana dia mengasihi dirinya sendiri.”
Menyemai rasa kasih
diantara kita bukannnya sesuatu yang susah dilakukan,ianya lahir jika ta utan
hati diantara kita terjalin dengan adanya persefahaman yang baik,menghormati
pendapat atau pandangan masing-masing,semaikanlah perasaan itu didalam setiap
jiwa, racun lah sifat yang tercela didalam hati,dan bajai lah ia dengan
keharuman sifat yang terpuji.
Carilah penawar bagi
hati,rawatilah ia dengan zikrullah,sesungguhnya,hati itu diumpamakan seperti
tanaman,jika yang ditanam itu baik,maka baik lah akan segala darinya,bermula
dari akar,pohon,rantingnya,daunnya serta buah,yang dinamakan buah kemanisan
iman. jika yang ditanam itu benihnya kita curi,baja ia dengan baja curi, maka
setiap apa yang tumbuh darinya,semuanya tidak baik,apa lagi untuk memakan
hasilnya,sudah tentu akan mematikan hati.
Mungkin ada sesuatu yang
kita lupa,sedang asyik membicarakan tetang kasih,cinta dan
perhubungan,sebenarnya,ada sesuatu yang tdak dapat dipisahkan,iaitu soal
KEJUJURAN. masa kan sudah berkasih sayang,mana mungkin tidaak berlaku
jujur?? terkadang keterpaksaan itu perlu, tertanya2 dengan ayat ini
kan? ada dikalangan kita, bila sudah menyemai rasa kasih terhadap seseorang
itu,ketka datangnya satu berita yang tidak dapat diterima saudaranya
itu,terpaksalah berbohong, untuk menjaga perasaan?untuk menjaga hati,bimbang
terguris??
jujurlah insan,elakkan lah tidak berlaku
jujur,kelak binasa perhubungan, ada juga perkara yang perlu kita tidak berterus
terang,sebagaimana didalm ihya ulumiddin,karangan imam ghazali, tetapi,
didlam perhubungan, hujjah ini tidak layak! dan tidak tepat digunakan.
akhir kalam, cintai lah insan,jujurlah
lisan, akan menjemput rahmat tuhan.saya tinggalkan untuk pembaca denga sepotong
ayat dari Al-Quranul Karim:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim."
wallahualam.
sollu alannabi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan