Isnin, 24 Mac 2014

~KEJUJURAN DALAM PERHUBUNGAN~


~KEJUJURAN DALAM PERHUBUNGAN~






    Dengan nama Allah,selawat dan salam buat junjungan nabi khatimul anbia, Muhammad s.a.w. dan para isterinya,anak-anak,dan seluruh keturunan zuriat dan sahabat2 baginda,mudah-mudahan kita menjadi sebahagian dari mereka yang soleh disisi Allah swt.

      Lumrah kehidupan,kita diciptakan oleh Allah swt sebagai seorang manusiawi yang mengenal ukhrawi ini, semuanya terikat dengan perhubungan, tidak kira apa jua bentuk perhubungan yang mengeratkan ukhwah serta membina satu perasaan kasih dan cinta itu,amat dituntut didalam agama.setiap mereka yang bergelar muslim itu bersaudara,sebagaimana didalam fiman Allah swt:

              
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara kerana itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” 
(Surah al-Hujuraat 49:10)

    Ayat diatas jelas membicarakan tentang setiap mereka yang bergelar muslim itu adalah bersaudara, dari sudut adatnya, bila disebut sahaja saudara,tidak lain dan tidak bukan,saudara itu orang dekat atau hampir dengan kita,demikianlah perumpamaan allah swt tentang hubungan seseorang muslim itu terhadap seorang muslim yang lain, ramai yang mampu bersaudara,tetapi, berapa ramaikah diantara kita ini mampu melahirkan satu perasaan kasih dan cinta terhadap saudara kita? ternyata ramai yang gagal melahirkan rasa kasih terhadap saudaranya,sedangkan sabdaan nabi muhammad SAW, jelas menyatakan:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يجب لنفسه "
(رواه البخارى)

Maksudnya:
“Tidak beriman (sempurna) seseorang kamu, sehingga dia mengasihi saudaranya sepertimana dia mengasihi dirinya sendiri.”


        Menyemai rasa kasih diantara kita bukannnya sesuatu yang susah dilakukan,ianya lahir jika ta utan hati diantara kita terjalin dengan adanya persefahaman yang baik,menghormati pendapat atau pandangan masing-masing,semaikanlah perasaan itu didalam setiap jiwa, racun lah sifat yang tercela didalam hati,dan bajai lah ia dengan keharuman sifat yang terpuji.

        Carilah penawar bagi hati,rawatilah ia dengan zikrullah,sesungguhnya,hati itu diumpamakan seperti tanaman,jika yang ditanam itu baik,maka baik lah akan segala darinya,bermula dari akar,pohon,rantingnya,daunnya serta buah,yang dinamakan buah kemanisan iman. jika yang ditanam itu benihnya kita curi,baja ia dengan baja curi, maka setiap apa yang tumbuh darinya,semuanya tidak baik,apa lagi untuk memakan hasilnya,sudah tentu akan mematikan hati.

        Mungkin ada sesuatu yang kita lupa,sedang asyik membicarakan tetang kasih,cinta dan perhubungan,sebenarnya,ada sesuatu yang tdak dapat dipisahkan,iaitu soal KEJUJURAN. masa kan sudah berkasih sayang,mana mungkin tidaak berlaku jujur?? terkadang keterpaksaan itu perlu, tertanya2 dengan ayat ini kan? ada dikalangan kita, bila sudah menyemai rasa kasih terhadap seseorang itu,ketka datangnya satu berita yang tidak dapat diterima saudaranya itu,terpaksalah berbohong, untuk menjaga perasaan?untuk menjaga hati,bimbang terguris??

    jujurlah insan,elakkan lah tidak berlaku jujur,kelak binasa perhubungan, ada juga perkara yang perlu kita tidak berterus terang,sebagaimana didalm ihya ulumiddin,karangan imam ghazali, tetapi, didlam perhubungan, hujjah ini tidak layak! dan tidak tepat digunakan.

    akhir kalam,  cintai lah insan,jujurlah lisan, akan menjemput rahmat tuhan.saya tinggalkan untuk pembaca denga sepotong ayat dari Al-Quranul Karim:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

wallahualam.
sollu alannabi